Monday, January 14, 2008

BUNGA (2)

Part 2

Hari Minggu, 13 Jan 2008, pagi yang cerah. Matahari bersinar hangat. Setelah sarapan, saya pandangi lagi halaman rumah yang tak begitu luas tapi di berbagai sudutnya ada bebungaan yang kebanyakan saya tidak tau apa namanya.

Keinginan untuk mengutak-atik tanaman tsb kembali menyerang saya. Keelokan bunga-bunga yang saya lihat di pameran Taman Ahmad Yani Jumat lalu kembali membayang. Apakah tanaman di halaman ini bisa juga menjadi indah? Pasti bisa, saya pikir, asalkan saya mau sedikit berusaha untuk memberesinya.

Agak siang saat matahari lagi terik-teriknya saya sudah tak tahan untuk turun ke halaman. Saya ambil pisau dapur untuk mengorek-ngorek tanah, dan minta Ivan untuk mengambil seember air & gayung untuk menyiram tanaman setelah saya mengutak-atiknya nanti.

Saya duduk di bangku kecil. Saya ambil semua pot tanaman yang dekat dengan jangkauan saya. Pot-pot yang berisi tanaman dengan tanah yang sudah padat saya tumplekin sehingga keluar dari pot. Lucu...tanah dan akar tanaman tercetak mirip bentuknya seperti pot. Saya bongkar satu persatu. Tanahnya saya serakkan. Pot-pot yang telah kosong saya isi kembali dengan tanah yang berserak dan saya tanami kembali tanaman / bunga yang tadi. Jika terlalu rimbum saya pilah - pilah menjadi beberapa, 2 atau 3 pot. Jadi sejenis tanaman jumlahnya bertambah beberapa pot.

Karena kenginan memberesi tanaman tak terencana, maka saya belum sempat membeli tanah dan pot-pot baru bahkan pupuk tanaman di tukang bunga / nursery. Jadi semua tanah dan pot yang saya pergunakan ya dari hasil bongkar pasang tadi, apa yang ada sajalah. Insya Allah besok - besok jika sempat saya akan beli tanah (hitungannya per goni beras 15-an kg), pot-pot, pupuk, dan mungkin bunga / tanaman jenis baru. Kalau sempat sih........!

Sekitar pukul 3 sore kegiatan bongkar membongkar pot dan tanaman usai juga. Saya sirami tanaman tsb .....ahh....rasanya nyaman sekali. Indah juga ternyata bunga - bunga saya. Di bantu dengan wak As, Ande dan Ivan, pohon mangga yang sudah tua, yang mati segan hidup pun merana, sebahagian dahannya ditebang. jadi halaman kelihatan lebih terang dan lapang.

Pohon mangga apel tsb sudah tua sekali barangkali sejak rumah itu dibangun sekitar tahun 1980-an. Sejak keluarga saya pindah ke rumah tsb tahun 2000 baru dua kali pohon mangga tersebut berbuah dan bisa kami nikmati hasilnya. Buahnya banyak, tetapi mangga apel jika tidak matang sekali akan masam rasanya. Jadi buah-buah mangga apel itu jika sudah tua kami petik dan di peram setelah masak / kuning baru manis rasanya. Kali ini pohon itu sudah berputik buah tapi saya sangsi apakah buahnya bisa membesar atau tidak, karena setahun ini jika berputik lalu rontok. Dan sepertinya sudah ada penyakit hama di daunnya yang sering menghitam, dan getah-getah sering berjatuhan menutupi bunga / tanaman yang berada dibawah pohon mangga tsb. Jadi tak mengapalah saya pikir jika pohon tsb kami tebang saja. Kan sudah tidak produktif lagi.

Well, halaman rumah saya kini terlihat lumayan rapi. Bebungaan / tanaman pot yang tadinya berserak, berumput liar sekarang sudah bersih. Mudah-mudahan tanaman - tananam tsb tumbuh subur dan berbunga bagus.

Ada aglaonema yang mulai mengeluarkan daun baru, ada euphorphia yang berbunga, ada macam-macam tanaman berdaun hijau yang saya tak tau apa namanya yang tumbuh segar.

Ahhh...indahnya jika kita mau sedikit capek untuk membersihkan halaman kita, merawat bunga - bunga yang sudah sekarat, ternyata hasilnya lumayan. Rasa capek perlahan hilang dengan memandang tanaman - tanaman tsb........

Kulit seputar pergelangan lengan saya memerah karena saya lupa memakai lotion anti-UV. Alamaak.......


The End

No comments: