Tuesday, June 24, 2008

Banting Tulang neh......


Gawat deh. Sejak Jumat sore lalu si Wak As, asisten RT ku, pulang kampung di daerah Bamban, sebelum Tebing Tinggi, karena katanya mau ambil rapor anaknya yang naik ke kelas 3 SMU. Tapi Minggu pagi dia telpon mengatakan minta izin libur seminggu, katanya mau melihat adiknya yang sakit karena tabrakan di Pekanbaru. Bah...gawat deh. Selalu begitu. Setiap pulang kampung pasti molor pulang ke Medan lagi.

Setelah berunding dengan sua
mi dan anak-anak, maka kuizinkan dia libur. Jadi Sabtu atau Minggu depan dia kembali ke Medan.

Tapi yang tak kusangka rupanya Ryan mulai Senin kemarin sudah libur sekolah. Aku jadi panik juga. Siapa yang jaga dia kalau kami semua pergi. Ande dan Ivan masih masuk sekolah untuk remedial, sekitar jam 12.00 siang baru tiba di rumah. Belum memungkinkan Ryan sendirian di rumah tanpa penjaga. Mau minta tolong ke tetangga aku sungkanlah. Akhirnya, ku minta tolong ke Elly, keponakan jauh, tapi akrab dengan kami. Syukur Elly mau menolongku menemani Ryan.

Pagi Senin kemarian aku sibuk berat menyiapkan sarapan dan makan siang buat anak-anak. Heboh lah pokoknya. Untung saja baju-baju sudah kucuci malamnya, jadi pagi tidak repot lagi soal cucian. Syukur juga Ryan ditemani Elly dirumah dan aku pun dengan tenang dapat ke kantor. Dari kantor anak-anak kupantau via hp.

Pulang kantor lumayan rumah tidak berantakan. Anak-anak mau cuci piring untuk makan siang mereka. Sampah pun bisa dibereskan mereka. Aman dah.

Tadi malam kami berunding lagi dengan anak-anak. Diputuskan bahwa Ande dan Ivan akan bergantian tidak sekolah mulai hari ini. Ande sudah selesai remedial, jadi ke sekolah pun tidak ada kegiatan dan tidak di absen guru katanya, maka tidak mengapa jika tidak datang. Jadilah hari ini giliran Ande tidak sekolah untuk menemani Ryan, sedangkan Ivan tetap ke sekolah karena hari ini terakhir kalau kalau ada remedial. (Ternyata tidak ada remedial).

Jadi tadi pagi ku telpon Elly agar dia tidak perlu ke rumah ku karena sudah ada Ande yang menemani Ryan.

Aku lega dengan solusi ini. Ternyata tanpa pembantu urusan rumah tangga bisa berjalan lancar, walau aku ekstra capek dan repot. Pulang kantor aku singgah ke warung, belanja sayur dan ikan buat malam dan siang esoknya. Sampai rumah aku harus masak dan mencuci pakaian juga piring-piring. Wuiihhh... heboh lah. Jam sembilan malam semuanya baru klar. Syukur naka-anak mau turut membantu ku, angkat piring, membantu cuci pakaian dengan mesin cuci, dll. Lumayan agak ringan juga sih.

Nanti sore aku sudah punya jadwal untuk belanja lagi buat persediaan. Terus, masak makan malam, cuci dan setrika pakaian. Pakaian yang belum disetrika menumpuk sudah tiga hari. Dan ngepel deh, sudah 3 hari juga belum ngepel sejak si wak As libur. Hehehe...jangan dipikirkan, dijalani saja.

Tanpa pembantu, ternyata ada hikmahnya. Mau tahu, ini nih...:
  • Keluarga jadi lebih kompak untuk saling bantu. Meski anak-anak ku semua laki - laki, yang terpenting mereka tidak sungkan mengerjakan tugas rumah tangga.
  • Anak-anak lebih tahu diri dan mandiri untuk meringankan pekerjaan rumah tangga.
  • Aku bisa menyediakan makanan yang baik buat keluarga yang kumasak sendiri. Selama ini kan si Wak As yang masak setiap aku kerja, Sabtu Minggu aja paling aku bisa buat masakan.
  • Satu lagi, aku jadi lebih kenal dan paham seluk beluk rumahku.
Jadi sudah saatnya aku dan keluarga untuk bersiap-siap jika suatu saat nanti kami memang tidak memerlukan pembantu.

MEEOONG.....passed away


Kabar duka cita. Dua ekor bayi kucing yang dipelihara Ryan akhirnya mati. Yang pertama mati pada hari kamis yang lalu, dan yang satunya mati di hari Minggu. Bayi kucing pertama dikubur oleh Ryan dan di Ivan di tanah kosong sebelah rumah.

Apa boleh buat, bayi-bayi kucing itu terlalu imut dan daya tahannya mungkin tidak sekuat bayi-bayi kucing yang di asuh induknya. Memang bayi-bayi kucing itu sangat rentan tanpa pengasuhan induknya.Padahal anak-anak (Ryan dan Ivan sudah rajin memberi susu cair. Di hari Minggu pagi aku sendiri masih sempat memberikan susu dan membersihkan bulu-bulu bayi kucing terakhir. Tapi menjelang siang si kucing semakin lemah apalagi udara saat itu sangat panas. Akhirnya menjelang sore si kucing tidak bergerak lagi. Ku sentuh dan ku goyang-goyang sedikit tubuhnya, dia tak bergerak.Passed away, akhirnya.


Bayi kucing kedua ini dikubur juga di tanah kosong sebelah rumah oleh Ryan dibantu tukang yang sedang mengerjakan parit depan rumah.


Tapi Ryan sepertinya tidak sedih dengan kepergian dua bayi kucing itu. Ya sudah jadi pelajaran saja baginya.

Thursday, June 19, 2008

You're welcome.....

Ada pertanyaan Ivan yang sudah diajukannya 2x pada ku. Tapi dia masih penasaran, sehingga tadi malam masih ditanyakannya untuk ketiga kalinya.

"Ma, kenapa kalo dalam bahasa Inggris orang mengucapkan terima kasih (
thank you) selalu dijawab dengan 'you're welcome', bukannya 'come-back' atau 'same same'"

Pertanyaan kecil, tapi bikin aku tersenyum dan berpikir bagaimana menjawabnya dengan tepat sehingga Ivan tidak bolak balik bertanya masalah yang sama.

"Van, ungkapan dalam bahasa Indonesia tidak selalu sama untuk diterapkan atau digunakan dalam bahasa Inggris. 'Come-back' artinya memang kembali, 'same same' di-indonesia-kan menjadi sama-sama. Kedua arti ungkapan itu memang biasa kita pakai dalam bahasa Indonesia, tapi itu tidak cocok untuk digunakan dalam bahasa Inggris,". Jadi panjang kan jawabanku.

"Kenapa, Ma?" tanya Ivan lagi.

"Karena pola pikir berbahasa orang Inggris dan Indonesia tidaklah sama. Jadi jika kita ingin belajar bahasa Inggris kita harus masuk dalam pola pikir berbahasa Inggris. Tidak bisa kita terapkan yang Indonesia. Begitu pun kalo kita belajar bahasa lainnya. Harus selalu mengacu dari mana sesuatu bahasa berasal. Ungkapan 'you're welcome' bisa juga kita ganti menjadi 'don't mention it' yg artinya kira-kira 'jangan sungkanlah'. Jelas, Van?"

"Ok, Ma."

"Ntar kalo belum jelas coba lah tanya ke guru lagi ya," jawab ku akhirnya.

Mudah-mudahan besok - besok tidak muncul lagi pertanyaan ini dari-nya.

Wednesday, June 18, 2008

Lagu Indonesia Raya


Hari Senin yang lalu ujian terakhir Ryan dengan mata pelajaran Kesenian dan Menggambar. Untuk Kesenian murid - murid diwajibkan menyanyikan lagu "Indonesia Raya", dan boleh memilih beberapa lagu plihan yang sudah ditentukan guru. Ryan memilih lagu "Halo Halo Bandung" untuk lagu pilihan.

Untuk menggambar juga ada beberapa pilihan gambar yang telah ditentukan guru untuk dipilih oleh murid. Ryan memilih gambar bebek. Kutanyakan padanya mau pakai crayon atau pinsil warna untuk mewarnai gambarnya. Ryan pilih crayon. Tapi untuk antisipasi maka crayon dan pinsil warna kumasukkan semua ke tasnya.

Senin malam sepulang kantor kami tanyakan tentang hasil ujian menyanyi dan menggambarnya.

"Gimana menggambarnya Ryan?", tanyaku.
"Siap, Ma. Ryan gambar bebek. Tiga ekor. Tapi ga jadi pake crayon, pake pinsil warna aja," jawabnya.
"Lho katanya mo pake crayon, kenapa ga jadi?"
"Males Ma," begitu jawabnya enteng.

Giliran papanya menanyakan soal ujian menyanyinya.

"Agak bisa, Pa,"jawabnya.
"Maksudnya agak bisa apa tuh?" tanya si Papa lagi.
"Maksudnya, Halo Halo Bandung nya bisa, tapi Indonesia Raya-nya agak bisa karena ada kelupaan kata-katanya," penjelasan Ryan.
"Ooo..gitu, tapi kan sudah tiap hari latihan menghafalnya sama Mama,"
"Ya tapi masih lupa, lagunya panjang kali......,"jawabnya

Dari kamar, aku yang mendengar percakapan Ryan dan Papa-nya terpaksa senyum sendiri. Soalnya Ryan menghafalnya sambil main monopoli dan mengurus bayi kucing sih atau sambil main Zuma. Fyi, sejak Sabtu sore dia sudah boleh main karena ujian Senin tidak sulit, tapi ternyata masih belum hafal.......


Tuesday, June 17, 2008

MEEOONG.....


Bayi - bayi kucing itu ditemukan tukang pemotong rumput di tanah kosong sebelah rumah pada siang Minggu. Ada tiga ekor, berwarna kuning, belang putih kuning dan yang hitam belang abu-abu. Belum ketahuan yang mana induknya. Tapi yang kuning akhirnya dibawa pergi oleh induk kucing lain yang sedang hamil. Entah kemana dibawanya sampai hari ini belum kembali.

Ryan senang sekali dengan 2 ekor bayi kucing itu. Keduanya masih imut sekali, seperti tikus kecil, matanya masih belum melek, dan tali pusar pun masih belum lepas, sepertinya baru dilahirkan Sabtu lalu. Keduanya diletakkan di sebuah kotak besar yang telah dialasi kain bekas.


Sore Minggu itu badan kucing dibersihkannya dengan tissue basah lalu diminumkan susu cair. Ivan membantunya memasukkan susu ke mulut bayi kucing. Lumayan ada juga yang dimakannya, karena kasihan induknya entah kemana.


Malam hari kucing diletakkan di dekat pintu belakang. Tapi kemudian dibawa keluar agar induknya mau mendekat. Melihat ini Ryan menangis keras karena dia takut jika induknya datang maka kucing akan dibawa pergi. Memang ada dua ekor kucing betina, yang lagi hamil dan yang tidak hamil yang mendekati kotak bayi kucing. Tidak tahu apakah yang tidak hamil itu induknya atau bukan. Ryan masih menangis juga dan kemudian terdiam ketika induk-induk kucing itu menjauhi kotak. Akhirnya bayi kucing dibawa kembali ke dalam rumah diletakkan didekat pintu belakang.


Ryan kelihatan lega kucingnya tidak jadi pergi.


Sampai hari ini Ryan selalu menjenguk kucingnya setiap bangun tidur. Dia senang sekali mengetahui kucingnya aman - aman saja. Sepulang sekolah dan malam hari bayi-bayi kucing selalu diberi susu, "
biar ga lapar, kan ga ada mamanya", katanya. Jadi setelah kemarin selesai ujian maka kesibukan Ryan ya mengurus bayi - bayi kucing itu.

Wednesday, June 11, 2008

UJIAN


Ujian kenaikan kelas II SD Ryan sudah dimulai tanggal 09 Juni 2008, Ande & Ivan 10 Juni 2008. Kali ini Ivan ujian Smester 1 untuk kelas VII SMP. Sedang Ande ujian smester 2 untuk naik klas VIII SMP.

Biasanya untuk memaksimalkan belajar anak-anak, maka aku akan berpesan agar mereka belajar lebih intensif. Tidak banyak main. Untuk mendukung situasi belajar yang kondusif (ceile..) maka TV dan PC tidak boleh di sentuh anak-anak. Tak ada TV, tak ada games.

Ryan selalu kudampingi belajar. Jika tidak dia akan mogok belajar. Tadi malam dia harus belajar IPS dan Bahasa Arab / Arab Melayu. Kubantu dia membacakan soal-soal yang ada di buku untuk dijawabnya. Setengah jalan dia minta belajar matematika. Aku jadi heran, padahal matematika baru hari Jumat ujiannya. Tapi dia tetap berkeras. Jadi kubiarkan saja dia beberapa lama mengerjakan soal-soal matematika yang dipilihnya sendiri dari buku matematika.

Aku baru ingat dia paling suka matematika. Jadi sudahlah selama setengah jam lebih dia mengurak-atik matematika, baru kemudian kembali ke IPS dan bahasa arab-nya.

Belajar dengan Ryan perlu energi lebih untuk membuat dia fokus dan konsentrasi pada apa yang dipelajari. Yang jelas memang harus sabarlah. Tapi begitupun aku juga jadi dapat ilmu, misalnya tentang kata-kata dalam bahasa arab. Madrasatun, baitun, khomsatun, dll. Ya lumayan lah.....


Tuesday, June 10, 2008

MAAFKAN YA MA......


Kemarin sore dia minta dibelikan pinsil 2B yang Staedler atau Faber Castell dan penghapus untuk ujian hari ini. Ku katakan pinsil dan penghapus banyak di rumah, di lemari Ryan.

Tapi tadi pagi dia sibuk minta pinsil dan penghapus, padahal aku juga lagi repot menyiapkan bekal untuk dibawanya ke sekolah.

"Mama mana pinsilnya?" pintanya.

"Di lemari Ryan, ambil aja. Kenapa kamu tidak ambil dari tadi malam. Sekarang sudah mau pergi baru sibuk nyari pinsil," jawabku sambil terus menyiapkan kerjaanku. Kulirik dia menuju ke lemari Ryan, tidak lama kembali lagi ke arah ku.

"Mama, di sebelah mana pinsilnya?! Cepetlah Ma...!" suaranya meninggi.

Ku siapkan kerjaan ku lalu kuambil pinsil, penghapus dan rautan di lemari. Tanpa bicara kuraut pinsil dan kuserahkan padanya.

Aku sedang di kamar mandi mencuci tanganku. Tidak lama dia mendekati ku dan di salaminya aku, kupikir dia akan menyalami ku seperti biasa setiap kali jika mau ke sekolah, tapi kali ini dia menyalami ku bukan karena itu.

"Ma, Ivan minta maaf ya, tadi sudah marah ke Mama", katanya pelan.

Aku terdiam agak kaget juga karena tidak biasanya dia begitu.

"Ya sudahlah ga pa pa nak," jawab ku.

Ternyata dia yang kutahu begitu tinggi ego-nya, sekali ini ternyata bisa juga melawan ego-nya.

Sunday, June 8, 2008

SHALAT KHUSYU'? MUNGKINKAH? (1)


Sebagai seorang muslim yang menyadari bahwa shalat adalah ibadah yang utama di mata Allah SWT, maka sudah selayaknya lah aku terobsesi untuk dapat menjalani shalat dengan benar dan khusyu'. Kenapa? Agar shalat ku tidak sia-sia. Tidak cuma sah, tapi juga berpahala.

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingatku" (QS. Thaha, 20:14)


Untuk itu berbagai buku panduan tentang bagaimana dapat shalat kHusyu' pun mulai ku koleksi sebagai bahan referensi dan untuk menambah wawasan ku dalam melakukan ibadah shalat ini.


Buku "Pelatihan Shalat Khusyu" karangan Abu Sangkan pun ku beli dan kubaca dengan antusias walau memerlukan waktu lama agar aku dapat mencernanya.

Katanya, shalat khusyu sangat penting untuk dijalankan oleh setiap muslim. Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS.Al Mu'minun 23:1-2 yang artinya :


"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang beriman (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sholatnya."

atau dalam QS.Al Baqarah 2:45 yang artinya :

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagi penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang kusyuk."

Dalam bukunya Abu Sangkan mencoba membahas shalat dari sisi psikologi dan spiritual. Dikatakannya bahwa shalat merupakan suatu aktifitas jiwa (soul) yang termasuk dalam kajian ilmu psikologi transpersonal, karena shalat adalah proses perjalanan spiritual yang penuh makna yang dilakukan seorang manusia untuk menemui Tuhan Semesta Alam. Shalat dapat menjernihkan jiwa dan mengangkat peshalat untuk mecapai taraf kesadaran yang lebih tinggi dan pengalaman puncak.

Shalat memiliki kemampuan untuk mengurangi kecemasan karena terdapat lima unsur di dalamnya yaitu :
  • Meditasi atau doa yang teratur, minimal 5 kali sehari
  • Relaksasi melalui gerakan -gerakan shalat
  • hetero atau auto sugesti dalam bacaan shalat
  • group theraphy dalam shalat jama'ah, atau bahkan dalam shalat sendirian pun minimal ada aku dan Allah
  • hydro theraphy dalam mandi junub atau wudhu' sebelum shalat.
Dalam shalat, seperti dalam pandangan psikologi transendental, seseorang akan berusaha untuk melakukan perjalanan spiritual untuk mempertemukan diri atau aku yang fana dengan kekuatan ilahiah (divine power) atau AKU yang kekal (baqa).

Shalat merupakan kewajiban bagi umat muslim, tetapi shalat bukanlah sebagai beban bagi kita. Shalat diharapkan mampu memberikan jalan keluar dari berbagai kesulitan seperti yang dilakukan Rasulullah. Beliau akan melakukan shalat dua raka'at untuk memohon petunjuk Allah apabila beliau mengalami kesulitan. Jadi sebenarnya shalat bukanlah untuk Allah tetapi untuk kebutuhan kita sendiri.
Shalat yang sebenarnya adalah untuk kepentingan diri kita sendiri tentulah memiliki aspek dan efek yang bermanfaat, seperti :
  • mengandung tuntunan meditasi transendental
  • efek kesehatan
  • relaksasi
  • terapi fisik, pikiran , dan jiwa yang sanagt sempurna.
Jadi shalat bisa disebut sebagai meditasi yang paling lengkap dan paling dalam.

Bagaimana bisa shalat dengan khusyu? Sebelum menjawab ini, Abu Sangkan mempertanyakan "mengapa shalat khusyu' sulit didapatkan?" Karena kita menganggap shalat khusyu' hanya dapat dilakukan oleh orang-orang terpilih saja seperti para Nabi, dan wali-wali Allah. Kita juga berpikiran bahwa kita hanya diperintahkan melakukan shalat sebagai kewajiban saja, bukan disuruh melakukannya dengan khusyu'. Pada pokoknya syarat rukunnya sah, di akhirat akan mendapat pahala. Pandangan seperti itulah penyebab kesulitan kita untuk khusyu'.

Untuk mencapai khusyu' kita harus merubah pola pikir dari beranggapan bahwa shalat sebagai hal yang membebani, menjadi shalat adalah sebagai kebutuhan ruhani kita. Jika paradigma tsb sudah kita miliki maka kita akan menjalani shalat dengan ikhlas dan khusyu'.

Ada beberapa hal yang perlu kita upayakan untuk menjemput kekusyukan :
  • Mencoba berkosentrasi, yakni menyeimbangkan otak kiri (yang melakukan proses berpikir yang bersifat logis) dan otak kanan (yang berpikir secara acak, tidak teratur, intuitif dan holistik/spiritual)
  • Melakukan niat , yaitu melakukan dengan sengaja sesuatu perbuatan dengan penuh kesadaran. Jadi niat bukanlah sekedar bacaan atau mantera tetapi suatu perbuatan yang didalamnya terdapat kesadaran penuh.
  • Tuma'ninah, merupakan teknik relaksasi dalam shalat, yakni sikap tenang atau diam sejenak sehingga dapat menyempurnakan setiap proses perbuatan shalat di mana posisi tulang dan organ tubuh dapat berada dalam tempatnya secara sempurna.
  • Wudhu yang sempurna, karena wudhu' merupakan syarat sah dan kesempurnaan shalat.
Demikian sedikit kajian yang terdapat dalam buku Abu Sangkan. Untuk lebih mendalami perbuatan khusyu' dalam shalat dapat juga dipelajari melalu CD buku dimaksud yang dapat dibeli secara terpisah. Bagi sebahagian orang memahami sesuatu akan lebih mudah apabila disampaikan secara visual.

Shalat khusyu' tentu tidak dapat secara singkat kita peroleh. Hal itu harus tetap melalui proses yang panjang dengan upaya-upaya yang terus menerus, dengan pemahaman bahwa shalat sebenarnya bukanlah beban, tapi shalat adalah suatu kebutuhan ruhani untuk berdialog dengan Allah.

(Sumber : Buku " Pelatihan Shalat Khusyu'" oleh Abu Sangkan, cetakan ke-13, Agustus 2007)



Saturday, June 7, 2008

Sakit? Bikin pusing lah...!



Pernah dengar istilah parotitis? Gondongan? Infeksi kelenjar ludah? Ketiga itu artinya sama, parotitis & infeksi kelenjar ludah itu istilah medis-nya, sedangkan gondongan istilah kampung. Kalau gondongan biasanya diolesi blau. Ada kah yang pernah mengalaminya semasa kecil? Kebetulan aku tidak pernah.

Tetapi si kecil ku, Ryan, baru saja, mengalaminya. Pusing aku dibuatnya.


Gejalanya dia demam, lalu ku bawa ke dokter di klinik dekat rumah, dikasih obat demam, antibiotik & anti infeksi. Si dokter tidak menjelaskan apa sakitnya, katanya sih demam biasa. Tapi di aplikasi claim asuransi yang kusodorkan padanya sepintas tertulis parotitis cuma tidak jelas, biasalah tulisan dokter suka mirip cacing kepanasan, kacau. Tapi sehari sesudahnya ada benjolan atau semacam pembengkakan di bawah telinga kirinya atau di leher atas kiri. Katanya sakit jika ditekan. Wah apa ini, pikirku.

Malamnya, Selasa 27 May, ku bawa lagi Ryan ke dokter umum langganan kami. Baru ketahuan jelas bahwa itu memang parotitis, pembengkakan kelenjar ludah yang disebabkan oleh virus mumps. Katanya ini sejenis penyakit ISPA. Jika dibiarkan akan merambat ke paru-paru. Dan parotitis ini termasuk jenis penyakit menular. Ngeri kan? Jadi lah Ryan diberi obat lagi, antibiotik, anti infeksi, ya ada 4 jenis lah. Kasihan deh anakku, makan obat terus. Kata dokter penyakit itu muncul karena udara yang tidak mendukung, memang di Medan sedang masa panca roba, udara lagi tidak menentu bisa kering atau terik sekali, tapi bisa mendadak hujan.


Besoknya Ryan ku liburkan sekolah untuk istirahat dan meghindari menulari temen-temennya juga. Ihh..dianya seneng amat, bisa main
games sepanjang hari dan dia pun segera melupakan sakitnya. Dasar lah anak-anak.

Setelah seminggu ke dokter, sembuh juga sakitnya. Tapi hari Senin sore kulihat muncul pula bengkak di leher kanannya. Bah..ini sakit menulari diri sendiri kayaknya. Sembuh yang kiri eh muncul di kanan. Semakin malam bengkaknya makin kelihatan, dan di tengah malam dia menangis keras karena katanya sakit sekali. Untung masih ada sisa obat yang lalu, kuberikan ke Ryan untuk mengurangi sakitnya. Akhirnya dia tertidur juga.

Pagi itu, Selasa1 June aku pemisi tidak kerja untuk bawa anakku ke dokter. Kali ini aku bawa dia ke dokter specialis anak di Klinik Bunda. Ngantre lama juga menunggu giliran. Akhirnya jam 12.00-an ketemu juga dokternya. Diperiksa, ya bener diagnose-nya sama, parotitis bin infeksi kelenjar ludah binti gondongan. Klop deh! Kata dokter, jika tidak pernah imunisasi MMR maka anak mudah terkena parotitis ini. Ku ingat memang Ryan tidak pernah imunisasi MMR, karena dulu aku takut dia demam, dan takut juga efek sampingnya. Seorang temenku punya keponakan yang menjadi
autis setelah diberi imunisasi MMR. Eh, apa bener memang ada hubungannya MMR dengan autis? Ntar deh dicari tahu.

Jadi kembali lagi Ryan-ku diberi 4 macem obat, antibiotik, anti infeksi, anti sakit dan vitamin.Ya jadinya dalam 2 minggu ini anakku terus mengkonsumsi obat. Mudah-mudahan tidak bermasalah nantinya. Oit ya, anak-anak yang kurang mau makan sayur atau kurang asupan vitamin nya, karena kebanyakan jajan
junk-food juga rentan terhadap penyakit ini.

Fyi, dokter umum yang memeriksa Ryan mengatakan pantangan penyakit ini adalah makanan yang pedas, yang merangsang dan hindari es. Tapi aneh nya dokter spesialis anak malah mengatakan tidak ada pantangan apapun. Bingung to? Ehe..terpulang pada kita lah sebagai orang tua untuk memperhatikan apa yang dimakan anak. Jika sakit biasanya aku tidak akan membiarkan anak-anak jajan sembarangan.


Belakangan kuketahui anak tetangga ku, dan seorang temen Ryan di sekolah, juga seorang anak dari temen kantor ku ketiganya terkena sakit ini. Salah seorang dokter anak-anak tsb, yang berpredikat profesor di RS Elisabeth Medan, mengatakan bahwa parohtitis tidak hanya menyerang kelenjar ludah tapi juga bisa menyerang kelenjar pada testis anak laki-laki. Jika terkena testis efeknya akan mandul di kemudian hari. Hiii.....seremkan? Makanya be careful, penyakit apapun jangan pernah kita anggap remeh karena efeknya akan besar nantinya jika tidak ditindak-lanjuti.

Kembali ke soal Ryan, aku penasaran kenapa parohtitis ini bisa mengenai leher kanan-nya justru setelah leher kirinya sembuh. Akhirnya ku tanya juga ke Ryan apa yang dibelinya pada Senin itu. Ternyata dengan jujur dijawabnya, "Popice pakai es, Ma". Alamak, pantesan.

Thursday, June 5, 2008

SPAGHETTI



Dari jenis makanan pasta yang sering dimakan paling juga mie goreng, mie ayam, mie kuah, indomie, bihun, dan kwetiaw. Semuanya jenis Chinese pasta. Oiya, cing-cong-fan juga enak yakni sejenis pasta yang bebentuk lembaran, dipotong-potong persegi panjang dan ditumis dengan segala macam bumbu oriental dan seafood. Pokoknya makyuss lah dan gampang mendapatkannya di restoran chinese yang bertebaran di Medan. Gampangnya lagi bisa di cari di resto Nelayan.

Tetapi jika kemudian anak-anak minta spaghetti? Wah mesti dicari nih bagaimana cara mengolahnya.


Dua bulan lalu sudah ku coba membuatnya. Ku beli spaghetti merk La Fonte. Ku ikuti cara membuatnya yang tercantum di kemasan. Biasanya jika membuat makanan baru aku selalu mengikuti resep sepenuhnya tanpa modifikasi. Tapi ..hueek.....hasilnya tidak memuaskan, terlalu asam. Karena saus tomat dan tomat segarnya mungkin kebanyakan sesuai resep. Mungkin untuk lidah Italiano, cocok lah. Tapi untuk yang Indonesia tak sesuai rasanya. Jadi spaghetti-nya mubazir tidak termakan habis.


Minggu lalu saat belanja bulanan, kubeli lagi spaghetti merk yang sama. Aku sudah punya cara mengolahnya. Dari beberapa literatur (ceile...) yang kubaca, spaghetti paling enak dimakan dengan saus Bolonaigse. Nah aku akan coba buat saus itu. Tapi bahan saus yang harus kubeli tidak lengkap di Hypermart. Oregano (semacam bumbu khas Italia) dan pasta tomat tidak ada. Karena spaghetti akan dibuat pada minggu depannya maka kupikir lebih baik daging giling nya kuganti dengan cornet-beef aja.

Akhirnya jadi deh Minggu tanggal 1 June lalu aku racik spaghetti. Tapi tanpa oregano dan tomato pasta. Hasilnya.....hm..hm..
not bad lah. Anak-anak dan keponakan yang kebetulan datang dari Jakarta ikut mencicipinya. Lumayan dah laris manis. Hanya tersisa sedikit spaghetti-nya yang kemudian kusimpan di lemari pendingin. Itupun besok pagi Senin-nya sisa spaghetti ku racik jadi pizza mini buat sarapan n bekal si kecil. Lumayan lagi, penghematan.

Sedikit info, jika sudah pernah membuat spaghetti, maka akan lebih mudah bagi kita untuk memodifikasi saus nya. Sausnya bisa di coba dengan macam-macam racikan yang berbau italiano, chinese, atau pun Indonesia asli. Mungkin bisa dengan saus kacang, atau bahkan saus sate padang. Hm ..gimana rasanya ya....?

Tapi kapan - kapan aku mau coba buat spaghetti dengan racikan saus Bolonaigse yang lengkap, ada oregano, pasta tomat, daging giling. Tentu saja akan kuberi aksesoris keju parut dan keju tabur (permesan) dan juga boleh ditambah kacang polong atau sosis sapi merk Saudi/ Farmhouse. Lengkap deh. Pasti mantap lah.