Saturday, June 7, 2008

Sakit? Bikin pusing lah...!



Pernah dengar istilah parotitis? Gondongan? Infeksi kelenjar ludah? Ketiga itu artinya sama, parotitis & infeksi kelenjar ludah itu istilah medis-nya, sedangkan gondongan istilah kampung. Kalau gondongan biasanya diolesi blau. Ada kah yang pernah mengalaminya semasa kecil? Kebetulan aku tidak pernah.

Tetapi si kecil ku, Ryan, baru saja, mengalaminya. Pusing aku dibuatnya.


Gejalanya dia demam, lalu ku bawa ke dokter di klinik dekat rumah, dikasih obat demam, antibiotik & anti infeksi. Si dokter tidak menjelaskan apa sakitnya, katanya sih demam biasa. Tapi di aplikasi claim asuransi yang kusodorkan padanya sepintas tertulis parotitis cuma tidak jelas, biasalah tulisan dokter suka mirip cacing kepanasan, kacau. Tapi sehari sesudahnya ada benjolan atau semacam pembengkakan di bawah telinga kirinya atau di leher atas kiri. Katanya sakit jika ditekan. Wah apa ini, pikirku.

Malamnya, Selasa 27 May, ku bawa lagi Ryan ke dokter umum langganan kami. Baru ketahuan jelas bahwa itu memang parotitis, pembengkakan kelenjar ludah yang disebabkan oleh virus mumps. Katanya ini sejenis penyakit ISPA. Jika dibiarkan akan merambat ke paru-paru. Dan parotitis ini termasuk jenis penyakit menular. Ngeri kan? Jadi lah Ryan diberi obat lagi, antibiotik, anti infeksi, ya ada 4 jenis lah. Kasihan deh anakku, makan obat terus. Kata dokter penyakit itu muncul karena udara yang tidak mendukung, memang di Medan sedang masa panca roba, udara lagi tidak menentu bisa kering atau terik sekali, tapi bisa mendadak hujan.


Besoknya Ryan ku liburkan sekolah untuk istirahat dan meghindari menulari temen-temennya juga. Ihh..dianya seneng amat, bisa main
games sepanjang hari dan dia pun segera melupakan sakitnya. Dasar lah anak-anak.

Setelah seminggu ke dokter, sembuh juga sakitnya. Tapi hari Senin sore kulihat muncul pula bengkak di leher kanannya. Bah..ini sakit menulari diri sendiri kayaknya. Sembuh yang kiri eh muncul di kanan. Semakin malam bengkaknya makin kelihatan, dan di tengah malam dia menangis keras karena katanya sakit sekali. Untung masih ada sisa obat yang lalu, kuberikan ke Ryan untuk mengurangi sakitnya. Akhirnya dia tertidur juga.

Pagi itu, Selasa1 June aku pemisi tidak kerja untuk bawa anakku ke dokter. Kali ini aku bawa dia ke dokter specialis anak di Klinik Bunda. Ngantre lama juga menunggu giliran. Akhirnya jam 12.00-an ketemu juga dokternya. Diperiksa, ya bener diagnose-nya sama, parotitis bin infeksi kelenjar ludah binti gondongan. Klop deh! Kata dokter, jika tidak pernah imunisasi MMR maka anak mudah terkena parotitis ini. Ku ingat memang Ryan tidak pernah imunisasi MMR, karena dulu aku takut dia demam, dan takut juga efek sampingnya. Seorang temenku punya keponakan yang menjadi
autis setelah diberi imunisasi MMR. Eh, apa bener memang ada hubungannya MMR dengan autis? Ntar deh dicari tahu.

Jadi kembali lagi Ryan-ku diberi 4 macem obat, antibiotik, anti infeksi, anti sakit dan vitamin.Ya jadinya dalam 2 minggu ini anakku terus mengkonsumsi obat. Mudah-mudahan tidak bermasalah nantinya. Oit ya, anak-anak yang kurang mau makan sayur atau kurang asupan vitamin nya, karena kebanyakan jajan
junk-food juga rentan terhadap penyakit ini.

Fyi, dokter umum yang memeriksa Ryan mengatakan pantangan penyakit ini adalah makanan yang pedas, yang merangsang dan hindari es. Tapi aneh nya dokter spesialis anak malah mengatakan tidak ada pantangan apapun. Bingung to? Ehe..terpulang pada kita lah sebagai orang tua untuk memperhatikan apa yang dimakan anak. Jika sakit biasanya aku tidak akan membiarkan anak-anak jajan sembarangan.


Belakangan kuketahui anak tetangga ku, dan seorang temen Ryan di sekolah, juga seorang anak dari temen kantor ku ketiganya terkena sakit ini. Salah seorang dokter anak-anak tsb, yang berpredikat profesor di RS Elisabeth Medan, mengatakan bahwa parohtitis tidak hanya menyerang kelenjar ludah tapi juga bisa menyerang kelenjar pada testis anak laki-laki. Jika terkena testis efeknya akan mandul di kemudian hari. Hiii.....seremkan? Makanya be careful, penyakit apapun jangan pernah kita anggap remeh karena efeknya akan besar nantinya jika tidak ditindak-lanjuti.

Kembali ke soal Ryan, aku penasaran kenapa parohtitis ini bisa mengenai leher kanan-nya justru setelah leher kirinya sembuh. Akhirnya ku tanya juga ke Ryan apa yang dibelinya pada Senin itu. Ternyata dengan jujur dijawabnya, "Popice pakai es, Ma". Alamak, pantesan.

1 comment:

trade4u said...

kebetulan saya juga lagi kena ini, sakitnya minta ampun. mau makan sulit, sakit nya pas dibawah telinga kanan dan telinga kiri udah mulai nyut2an..
kata orang kuno sih, di kasih blau biar cepat turun tapi dari dokter cuman dikasih anti biotik amoxilin, acyclovir, lalu parasetamol (untuk demam) dan dexanta untuk maag (karena saya punya sedikit sakit maag)